Belakangan ini, makanan dari Jepang sudah makin jamak ditemui. Dari
sekian banyak menu makanan Jepang, takoyaki termasuk yang cukup populer.
Kendati sudah booming sejak beberapa tahun silam, penyuka takoyaki
semakin banyak.
Kevin Cornelly, pemilik Coco Takoyaki, mengatakan, takoyaki masih
banyak diburu konsumen terutama diluar Jakarta. Coco Takoyaki sendiri
memiliki beberapa gerai di daerah lewat sistem kemitraan.
Menurutnya, makanan khas Jepang yang berbentuk bulat dengan taburan
abon ikan cakalang ini masih banyak diburu konsumen di Samarinda,
Semarang, Kalimantan, dan lainnya. "Saya tidak tahu kenapa, tapi tingkat
penjualan kami di daerah cenderung seperti itu," jelasnya.
Menurut Kevin, penyuka takoyaki di Indonesia mayoritas anak-anak
hingga remaja. Kevin sendiri membanderol harga takoyaki mulai Rp 13.000
hingga Rp 16.000 per porsi. Dalam sehari, satu gerainya bisa mengantongi
omzet sekitar Rp 500.000 atau sekitar Rp 15 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya operasional, porsi keuntungan bersihnya masih
60% dari omzet. "Sebenarnya yang menarik dari usaha ini karena
keuntungannya cukup besar," jelasnya.
Lantaran menjanjikan, kini Kevin mengaku fokus menjalankan bisnis
takoyaki. Sebelumnya, ia pernah membuka usaha kuliner lain, seperti es
krim, pop corn, dan gulali.
Kevin mulai merintis bisnis Takoyaki sejak tahun 2012. Sebelumnya, dia sempat belajar membuat takoyaki di Taiwan.
Pemain lainnya di bisnis ini adalah Nurhadi, pemilik Takoyaki
Yakinenak asal Semarang, Jawa Tengah. Senada dengan Kevin, Nurhadi juga
mengaku konsumennya cenderung bertambah. "Minimal stabil dan sama sekali
tidak turun," ujarnya.
Kendati demikian, ia merasakan tingkat persaingan juga semakin ketat.
Pasalnya, banyak pemain baru bermunculan. "Jumlah konsumennya besar
tapi pemain baru juga banyak saat ini," jelasnya.
Di tengah ketatnya persaingan itu, Nurhadi kini banyak melakukan
promosi lewat internet dan mengikuti pameran kuliner. Selain itu, ia
juga kerap melakukan inovasi produk.
Bila biasanya berisi ikan cakalang, sekarang Nurhadi mulai mengembangkan takoyaki dengan isian ikan tuna.
Gayung bersambut, takoyakinya mendapat respon bagus konsumen. "Ini
juga yang membuat penjualan cenderung stabil," ujarnya Nurhadi
membanderol harga takoyaki mulai Rp 8.000 hingga Rp 12.000 per porsi.
Dalam sebulan, ia bisa dapat mengantongi omzet sekitar Rp 6,25 juta.
Setelah dikurangi biaya bahan baku dan lainnya, keuntungan bersih
yang didapatkan masih sekitar 50% dari omzet. Awalnya, dia menargetkan
konsumen para remaja tetapi saat ini Takoyaki miliknya malah banyak
diserbu anak-anak hingga orang tua.
Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-bisnis-makanan-jepang-takoyaki-masih-empuk
0 comments:
Post a Comment