Tuesday 31 December 2013


Sebab, aturan yang yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2009 itu akan efektif mulai Januari 2014. Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, dalam aturan itu, PPh untuk reksadana obligasi naik menjadi 15 persen.

Tentunya, pelaku pasar sudah keberatan dengan tarif PPh tersebut. Nurhaida bilang, aspirasi itu sudah dibahas dan OJK memutuskan untuk mengajukan revisi dari aturan tersebut. "Draf perubahan aturan itu sudah kami keluarkan," tambah Nurhaida, (30/12/2013).

Dalam usulan draf tersebut, tarif PPh yang diajukan OJK hanya 5 persen yang berlaku mulai 2014 sampai tahun 2020. Setelah 2020, barulah PPh naik menjadi 15 persen atau sama dengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2009.

Menurut Nurhaida, draf usulan perubahan aturan tersebut tak akan berlaku sebelum diteken oleh presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau sekarang belum ditandatangani presiden, berarti tahun depan (2014) aturan sebelumnya berlaku, yaitu PPh dengan tarif 15 persen," pungkas Nurhaida. (Dityasa H Forddanta) 

Pajak Reksadana Naik pada 2014



JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan secara resmi dialihkan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), OJK akan melanjutkan yang selama ini dilakukan BI terkait pengaturan dan pengawasan perbankan.

Anggota Dewan Komisioner OJK Ex Officio BI Halim Alamsyah mengatakan, pada dasarnya pengalihan tersebut merupakan mengalihkan fungsi mikroprudensial yang efektif sejak hari ini. Selain itu, kantor-kantor OJK pun akan mulai beroperasi hari ini.

"BI mengalihkan fungsi mikroprudensial terkait pengawasan bank individu, pemeriksaan, pengaturan, dan perijinan akan berpindah ke OJK hari ini. 6 kantor regional dan 29 kantor cabang OJK juga akan beroperasi hari ini," kata Halim dalam konferensi pers Serah Terima Pengalihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Bank dari BI ke OJK di Gedung BI, Selasa (31/12/2013).

Lebih lanjut, untuk mendukung tugas OJK dalam melakukan pengawasan bank, Halim menyatakan BI telah menyampaikan berbagai daftar peraturan, perijinan, dan masalah-masalah yang masih belum selesai untuk nantinya dilanjutkan oleh OJK. Di samping itu, BI juga menyampaikan buku perkembangan terkini terkait pengawasan bank yang diberikan kepada seluruh instansi perbankan.

"Beberapa hal yang harus ditindaklanjuti setelah ini adalah mekanisme kerjasama menjaga stabilitas sistem keuangan, penyusunan kebijakan makro dan mikroprudensial, dan kerjasama pengawasan bank," ujar Halim yang juga deputi gubernur BI ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan pihaknya memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang telah memungkinkan proses pengalihan fungsi ini berjalan dengan baik. Secara khusus ia mengapresiasi para pegawai BI dan OJK.

"Kita ingin melanjutkan apa yang sudah dilakukan BI dalam berbagai inisiatif dan program kerja. Kita akan terus lanjutkan sampai nanti ada keperluan untuk melakukan perubahan," kata Muliaman.
 

OJK Akan Lanjutkan Pekerjaan BI

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (30/12/2013) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode tahun 2013 resmi ditutup. Kinerja indeks bursa saham Indonesia ini tak terlalu menggembirakan.
Alih-alih menguat, sepanjang tahun 2013, indeks justru terpangkas 0,98 persen atau turun 42,51 poin dari posisi 4.316,69 di akhir tahun 2012 menjadi 4.274,18 di akhir tahun 2013.
Berikut saham-saham yang masuk jajaran jawaran atau top gainers dan saham-saham yang menjadi pecundang alias top losers di sepanjang tahun 2013.
Top gainers 2013
1. PT Permata Prima Sakti (TKGA) naik 850 persen menjadi Rp 2.375
2. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA)naik 826,67 persen menjadi Rp 139.000
3. PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) naik 605,45 persenmenjadi Rp 800
4. PT Akbar Indo Makmur Tbk naik 375,00 persen menjadi Rp 1.140
5. PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) naik 307,41 persen menjadi 11.000
6. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (Home) naik 302,17 persen menjadi Rp 370
7. PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ) naik 238,35 persen menjadi Rp 26.000
8. PT Cowel Development Tbk (COWL) naik 228,67 persen menjadi Rp 470
9. PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) naik 225,30 persen menjadi Rp 2.700.
10. PT Nipress Tbk (NIPS) naik 185,37 persen menjadi Rp 325.
Top losers 20131. PT Gading Development Tbk (GAMA) turun 74,86 persen menjadi Rp 88
2. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) turun 72,39 persen menjadi Rp 185
3. PT Borneo Lumbung Tbk (BORN) turun 67,78 persen menjadi Rp 174
4. PT Centris Multi Persada (CMPP) Tbk turun 67,33 persen menjadi 490
5. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 66,10 persen menjadi Rp 1.000
6. PT Perdana Karya Tbk (PKPK) turun 61,78 persen menjadi Rp 86
7. PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) turun 60,96 persen menjadi Rp 570
8. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun 60,43 persen menjadi 3.225
9. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) turun 60,26 persen menjadi Rp 1.550
10. PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY) turun 58,55 persen menjadi Rp 80.
(Asnil Bambani Amri)

Sumber

Saham Terbaik dan Terburuk di 2013

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan kecurangan di dalam perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), banyak korporasi memutuskan menggaji pegawainya dengan tinggi.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) RJ Lino mengaku, gaji awal pegawai baru yang masuk di Pelindo II sebesar Rp 10 juta. Gaji tersebut untuk pegawai yang baru lulus dari bangku pendidikan SMA.
"Gajinya Rp 10 juta untuk lulusan SMA," ujar Lino, Minggu (29/12/2013).
Jika gaji pegawainya kecil, Lino menilai, maka banyak pekerjanya yang akan melakukan korupsi. Hal itu pun berdampak buruk bagi perusahaan dan negara.
Dengan gaji sebesar itu, Lino percaya bahwa hampir semua pegawai Pelindo II sudah memiliki mobil pribadi. Lino percaya, hal itu merupakan hasil keringat para pegawainya sendiri, bukan dari hasil korupsi.
"Semua pegawai kita sekarang bisa beli mobil sendiri dengan gaji mereka, bukan mencuri," ujar Lino. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Sumber

Pelindo II Gaji Lulusan SMA Rp 10 Juta

TOKYO, KOMPAS.com — Pabrikan sandal dan sepatu plastik yang berbasis di Colorado AS, Crocs, menghadapi kesulitan keuangan belakangan ini. Untuk mengantisipasi anjloknya bisnis, saham pabrikan tersebut dilego ke Blackstone Group senilai 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun.

Seiring dengan masuknya Blackstone, CEO Crocs, John McCarvel, akan mundur dari posisinya pada 30 April 2014. Adapun sebagian dana yang diperoleh dari Blackstone akan digunakan untuk melakukan pembelian kembali saham yang saat ini harganya telah turun drastis.

Crocs hingga saat ini berupaya untuk tetap bertahan, setelah para konsumen mulai jenuh dengan produk-produk perseroan sehingga penjualan turun signifikan.

Sementara itu, mengutip Bloomberg, Senin (30/12/2013), seorang sumber Blackstone masuk setelah Crocs berusaha mencari investor yang bersedia membeli seluruh saham perusahaan.

"Kami sudah tidak mampu lagi membeli saham yang beredar di pasar saat transaksi ini dilangsungkan. Namun, kami berharap bisa melakukan buy back saham pada kuartal I tahun 2014," ujar Direktur Keuangan Crocs Jeff Lasher.

McCarvel mulai menduduki posisi sebagai CEO pada Maret 2010, dan berhasil mengembangkan produk Crocs, termasuk sepatu dan mengembangkan jaringan pemasaran. Saham perseroan dalam 1 tahun ini telah turun 7,4 persen, dibandingkan dengan indeks Standard & Poors yang mencatatkan kenaikan 29 persen.

Sumber

Produsen Sandal Crocs Dibeli Investor Rp 2,4 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengguna akun Ebay.com bernama "Solidnumbers" menjual uang Rp 1.000 seharga 6.888 dollar AS atau setara dengan Rp 84 juta! Si "Solidnumbers", menurut keterangan Ebay.com, berdomisili di Singapura.
Sayangnya, tak ada keterangan tambahan lain mengenai pemilik akun tersebut selain lokasi tempat dia terdaftar di Ebay.com. Yang jelas, "Solidnumbers" sepertinya punya cukup banyak koleksi uang rupiah. Dari mulai uang rupiah jadul hingga uang rupiah modern.
Contoh saja, "Solidnumbers" punya uang Rp 10 bertanggal 1 Januari 1959 dengan gambar bunga teratai pada muka dan gambar kakatua di belakang, hasil cetakan De La Rue Plc, perusahaan asal Inggris. Harga uang yang tersemat tanda tangan Loekman Hakim dan TRB Sabaroedin itu dijual sebesar 160 dollar AS atau sekitar Rp 1,95 juta di Ebay.com.
"Solidnumbers" juga punya koleksi uang Rp 100 tahun 1992 bergambar Gunung Krakatau (dihargai Rp 195.121) hingga uang Rp 50.000 bergambar Soeharto. Selain uang rupiah, ia juga punya berbagai koleksi mata uang dari berbagai negara.
Salah satu ciri hasil koleksi "Solidnumbers" adalah nomor seri yang unik. Lantaran berseri unik itulah, dia berani membanderol uang Rp 1.000 di harga Rp 84 juta. Sebab, uang Rp 1.000 yang dia tawarkan punya nomor seri QQQ888888. Menurutnya, uang Rp 1.000 bernomor seri seperti ini sangat jarang. Makanya mahal.
Anda tertarik membelinya? Tawaran ini masih berlaku sampai 11 Januari 2014. Silakan buka dan mulailah menawar via tautan ini. (Andri Indradie)

Sumber

Uang Rp 1.000 Dilego Rp 84 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Natasha Annestessya, yang disapa Ceci, adalah gadis yang menjadi model pengrajin tenun Pandai Sikek di pecahan Rp 5.000. Kini, Ceci telah menetap California, dan membangun keluarga di sana.

Menurut ibunya, Anna Tuturaima, Rabu (26/12/2013) saat Ceci berumur 17 tahun dirinya mengikuti pemotretan dengan alat penenun Pandai Sikek, alat tenun Sumatera Barat yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percatakan Uang RI (Peruri). Ketika itu, Ceci adalah mahasiswi semester III jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).

Di tengah kesibukannya sebagai pensiunan pemandu wisata anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, Anna dengan santai menceritakan kisah anak pertamanya ini. Dari 80 kontestan yang mengikuti pemotretan, Ceci kemudian lolos dan menjadi model penenun di pecahan uang Rp 5.000 tersebut.

"Sambil pemotretan juga di tanya-tanya. Ceci yang kemudian dianggap paling pantas disandingkan dengan Tuanku Imam Bonjol," ucap Anna, ibu Ceci saat ditemui.

Ceci saat ini telah berumur 31 tahun. Dia adalah anak yang patuh dengan orang tua. Selama 4 tahun menjalani kuliah, Ceci menanggung sebagian besar uang kuliahnya dari beasiswa yang didapat.

"Dulu ibu paling bayar Rp 400.000 untuk kuliahnya, sisanya dia yang bayar. Ceci enggak pernah nyusahin saya. Dia tahu, dulu saya hanya pegawai negeri kecil. Bahkan sampai menikah, Ceci enggak pernah nyusahin," ucap Anna.

Saat Ceci bekerja di salah satu perusahaan swasta Jakarta, Ceci tak pernah absen menelpon ibunya menanyakan apa yang ibunya masak.

"Mami masak apa? Ceci kangen sambel mami," cerita Anna yang menahan air mata di pelupuk matanya.

Anna mengaku merindukan Ceci, namun melihat Ceci bahagia itu sudah membuat Anna bahagia. Anna tak pernah menunjukkan kesedihannya di depan Ceci, namun diakui, dirinya kerap menangis usai berbincang melalui telepon selulernya.

Sejak 7 tahun yang lalu, saat berumur 25 tahun, Ceci menikah dengan David, warga negara Amerika Serikat. Dia belum pernah kembali ke Indonesia.

"Ceci enggak pernah bisa ke Indonesia, karena  ukuran otaknya lebih besar dibanding otak orang biasa. Jadi, Ceci enggak bisa naik pesawat lebih dari 5 jam. Tapi tahun depan kata dokter sudah bisa kesini. Doakan saja ya," ucap Anna dengan senyuman kecilnya.

Anna kembali bercerita, putrinya, Ceci adalah anak yang pintar. Saat SMA, dia mendapatkan skor TOEFL terbaik se-SMA dengan nilai 600 dan pernah menjadi karyawan terbaik di Amerika.

"Ceci enggak pernah cerita kalau menang apa, lolos apa, dia enggak mau cerita. Dia bilang, itu biasa saja enggak usah di cerita-ceritain," ucap Anna.

Anna yang sudah menjadi pemandu di anjungan Sumatra Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) selama 38 tahun ini berharap agar anaknya sehat dan rumah tangganya rukun.

"Kalau minta anak itu kan di tangan Tuhan ibu enggak minta apa-apa. Asal Ceci baik-baik aja di sana," harap Anna. (Yunike Lusi)

sumber

Kisah Ceci, Gadis Penenun di Uang Rp 5.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengapresiasi pengalihan pengaturan dan pengawasan perbankan dari BI ke OJK. Ini karena tugas OJK tidak hanya mengawasi sektor perbankan saja, tetapi juga lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian pengawasan bisa lebih baik

"Semua kegiatan perijinan, peraturan, dan pengawasan sama seperti yang dilakukan selama ini oleh BI dan bisa lebih baik lagi karena bisa terintegrasi dengan bidang-bidang keuangan non bank, seperti pasar modal maupun lembaga keuangan non bank lainnya," kata Agus di Gedung BI, Selasa (31/12/2013).

Lebih lanjut Agus mengatakan perbankan saat ini memiliki anak perusahaan lain atau peeusahaan subsider yang terintegrasi, misalnya unit usaha syariah, asuransi, perusahaan pembiayaan, dan sebagainya.

Dengan beralihnya fungsi pengawasan perbankan ke OJK, maka pengawasan akan semakin lebih baik karena OJK juga mengawasi lembaga keuangan lain selain bank.

"Jadi menurut kami, semua aspek pengawasn perbankan mikro itu ada di OJK. Sedangkan BI lebih berperan dari sisi makroprudensial," ujar Agus.

Meskipun secara resmi BI telah mengalihkan fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan ke OJK, Agus mengatakan BI dan OJK tetap akan bekerja sama. "Sekarang tinggal kerja keras. Ini bukan kita lepas begitu saja, paling tidak 3 tahun ke depan," jelas dia.

Sebagai lembaga baru, Agus menilai OJK merupakan sebuah lembaga yang kokoh karena dipimpin oleh para pejabat yang kompeten di bidangnya. Bahkan, kata dia, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad pun pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Oleh karena itu, Agus yakin OJK akan menjadi sebuah lembaga yang baik.

sumber

Pengawasan Perbankan di OJK

Monday 4 November 2013

Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia

(Disusun oleh:Hendra L.P)





Direvisi Oleh :

Elsye Pabalik
A.Sriwahyuni Wahid

Kelas : XII IPA II, SMA 12 MAKASSAR




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Ekonomi Pembangunan terhadap Pengangguran di Indonesia” ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dampak dari pengangguran terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari guru pembimbing, serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih kepada Hendra L.P karena kami dapat merevisi karya tulis ini. Penulis berharap dengan penulisan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar 113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar 2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14 persen.
Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan.
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen, kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92 juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05% sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap.
Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak 4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang. Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19 juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang.
Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun 2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1 juta orang.
Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar 7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal 1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru. ( Mn ) Penelitian Biro Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka. Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan. Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan seperti pension atau cacad jasmani.
Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan angka resmi itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia?
2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran.




D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar.

2.Masyarakat
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam upaya mengatasi masalah pengangguran.
3.Siswa
Siswa mendapat pengalaman dalam meenyusun karya ilmiah dengan cara merevisi ulang.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERNGKA FIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian pengangguran
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya
angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih
kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan
pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja
secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam.
1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari
pekerjaan atau malas bekerja.
2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya
tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja
tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
Contoh:
Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang
ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor
tentu merupakan suatu pemborosan.
3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja
setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah
menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil
menunggu proyek berikutnya.
Bisakah Anda memberi contoh lain mengenai jenis pengangguran di atas? Coba sebutkan
lalu cocokkan ciri-ciri pengangguran tadi dengan contoh yang Anda sebutkan.
Apabila digambarkan dengan bagan, maka jenis pengangguran ini akan nampak sebagai
berikut:

2. Jenis pengangguran

1. Pengangguran Friksional (Transisional).
Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah
lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yangberbeda.
Contoh:
- Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara
menganggur.
- Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik

2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja. Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri.
Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan-perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat pengangguran di Indonesia begitu tinggi.
Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun harus memperdalam keahlian dan kemampuannya
Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.
3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi
atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang
maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya
merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
4. Pengangguran Musiman (Seasonal)
Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim
panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
5. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin
modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai
penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak
bekerja lagi.
6. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung
atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah
sehingga menimbulkan PHK.

7. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.



8. Penganggur Voluntary
Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil, membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan pekerjaan untuk penganggur lainnya.

3. Penyebab Pengangguran

Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
a.Penduduk yang relatif banyak
b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
d. Teknologi yang semakin modern
e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan

4. Dampak Pengangguran

Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur, namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang.
Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.




5. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
a. Tujuan Bersifat Ekonomi :

1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun
2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3.Memperbaiki pembagian pendapatan
Tujuan Bersifat social dan politik :

1.Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
2.Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
3.Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk.
b. Kebijakan Pemerintah:
1.Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.
Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
2.Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
3.Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
4.Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
5.Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
6.Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
7.Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
8.Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
9.Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
10.Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif
6. Tindakan Pemerintah

Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
-Mengurangi pajak
-Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
-Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
- Memperbaiki pembagian pendapatan
- Menghindari masalah kejahatan
- Menambah keterampilan masyarakat











BAB III
METODE PENELITIAN

A. Materi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.

B. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah:
1) Metode angket atau Kuesioner
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti.
2) Metode Observasi
Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra
Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan tempat terdapat sampah non organic.


C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data

Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa data sebagai berikut:
1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada kaitannya dengan rumusan masalah.
2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.
Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut.
• Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.
• Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru.
• Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu :
1.Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
2.Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.


B. Pembahasan
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7 juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini, kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi, tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan

a. Sikap Pemerintah
Menangani Lapangan Pekerjaan
Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK)
b. Keterampilan yang di sediakan
Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.
c. Mutu para lulusan BLK
yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka.
d. Disnakertrans bekerja sama
Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya
e. Mengenai Tingkat Penganguran
Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan pemerintah provinsi lain. Dengan azas otonomi daerah, pembangunan di luar Jakarta harus dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota.
Ketidak Stabilan angka Pengangguran
Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang dipersyaratkan perusahaan-perusahaan.
f. Kepedulian Masyarakat
Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut?
Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam danlangkah-langkah penanganan yang saksama.
Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah.
g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya
Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis,
prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi
patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil.
Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal.
Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat
komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social.
h. Sebab langsung(direct causes)
Ada beberapa sebab langsung(direct causes) terjadinya
pengangguran besar-besaran di Indonesia yakni:
1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja,
2) Kelangkaan Lapangan Kerja,
3) Pemulangan TKI ke Indonesia,
4) Rasionalisasi karyawan dll.
Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang
merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena
dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial.
Adalah fakta bahwa berbagai kejahatan sosial seperti
pencurian/penodongan/perampokan, pelacuran, jula beli anak, anak jalanan dan
lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luas
terhadap tatanan kehidupan sosial, pengangguran telah menjadi kuman penyakit
sosial yang relatif cepat menyebar, berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkan
korban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia,
martabat dan harga diri manusia. Karena itulah maka melalui strategi komunikasi
pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi.
Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran,
maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
sumber hudup(pekerjaan).
Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.
Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik, pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah dunia usaha yang masih lesu.
Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
B. Saran
Memberikan motivasi kepada para penganggur untuk bisa memasukan dirinya dalam lingkup pekerjaan. Dan bagi pemerintah, membuka sebuah lapangan kerja dibidang keterampilan untuk menampung kapasitas para penganggur


DAFTAR PUSTAKA
1. Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.
2.Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999.
3.. Harian Kompas, 25 Oktober 2003.
4. Harian Kompas, 10 September 2003
5. Harian Kompas, 27 September 2003.
6. Harian Pos Kupang, 20 Juni 2003.
7. Suarapublika, Novermber 2003.
8. Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia
9. Dok./ Beritajakarta.com
10. WWW.Google.com
11. Kompas Kamis 5 Februari 2009



BIODATA PENULIS
1. Penyusun :

Nama : Hendra L.P

TTl : Surabaya, 25 Agustus 1984

Hobby : Menulis

2. Nama Perevisi:

A. Nama : Elsye Pabalik
Alamat : Jln.Angkasa VI no.22
TTl : Toraja, 22 Mei 1993
Hobby : Menari, Listening Music
Cita” : Pegawai Bank

sumber

Tugas 3 Softskill Bahasa Indonesia 2

Sunday 3 November 2013

Nama : Januar Herdyanto
NPM : 23211789

Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa aspek diantaranya
A. Topik yang menarik
B. Mudah dipahami oleh pembaca


A. Topik yang menarik
Topik yang menarik biasanya berhubungan dengan kejadian atau peristiwa yang sedang ramai dibahas baik oleh media cetak maupun elektronik. Dari topik tersebut dapat diperdalam mengenai sisi positif dan negatifnya. Pemilihan kata atau diksi juga diperlukan dalam menentukan judul yang akan dibahas sehingga mampu menarik minat pembacanya.

B. Mudah dipahami oleh pembaca
Mudah dipahami oleh pembaca dimaksudkan untuk mempermudah pembaca memahami isi dari suatu karya dengan penempatan bahasa baku yang tepat juga hindari penggunaan bahasa ilmiah yang sulit dimengerti oleh orang / masyarakat awam.

Tugas 2 Softskill Bahasa Indonesia 2

Wednesday 30 October 2013

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan belum menerima detail laporan mengenai keputusan besaran komponen hidup layak (KHL) yang akan menentukan besarnya kenaikan upah minimum pekerja (UMP).

"Belum saya terima di meja saya. Enggak apa-apa mereka (buruh) menuntut, tapi mesti masuk logika. Hitung-hitungannya seperti apa," kata Jokowi di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Jokowi menegaskan, hasil kesepakatan antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan buruh mengenai besaran KHL belum disampaikan. "Yang namanya UMP ditentukan kesepakatan antara Apindo dan pekerja serta dewan pengupahan. Kalau sudah sepakat, baru disampaikan ke saya," ujarnya.

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, KHL buruh sudah ditetapkan yakni sebesar Rp2.299.000.

"Buruh menganggap KHL-nya Rp2,7-Rp3 juta. Kenapa? Karena komponen mereka ambil sewa tempat dengan nilai tertinggi Rp850.000. Ya pengusaha enggak mau dong, survei pengusaha Rp500.000 lebih. Kita usahakan Rp650.000," kata Ahok.

Ahok mengungkapkan, besarnya UMP saat ini belum bisa secara produktivitas meningkatkan UMP tahun depan. "Jadi ada negara-negara lain sudah bisa, kita belum bisa. Sekarang kita masih bergelut di 60 komponen itu dulu," ujarnya.

Sekadar informasi, diketahui para buruh menuntut kenaikan UMP tahun 2014 sebesar Rp3,7 juta dan menaikkan komponen KHL menjadi 84 komponen.

"Saya ngomong produktivitas mesti dinaikkan dan diukur juga. Kalau itu dinaikkan, perusahaan-perusahaan bisa PHK. Jadi kita mesti ada keseimbangan. Ini tidak mungkin selesai masalah ini, tapi yang penting rumusannya sudah ada, yaitu KHL," tutupnya

sumber

Komponen Hidup Layak Buruh di Jakarta Rp2,29 Juta


Ilustrasi. (Foto: Okezone)

Di tahun 2014, empat kelompok besar pengguna listrik tidak akan mendapat subsidi lagi. Alhasil, harga untuk keempat golongan konsumen PT PLN (Persero) tersebut akan mengalami kenaikan.

Empat golongan pengguna listrik tersebut, antara lain golongan rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 volt ampere (va), golongan bisnis menengah (B2) dengan daya 6.600 va hingga 200 kva, golongan bisnis besar (B3) dengan daya di atas 200 kva, dan golongan kantor pemerintah sedang (P1) dengan daya 6.600 va hingga 200 kva.

"Mulai akhir tahun ini hingga tahun 2014 keempat kelompok ini tidak akan mendapatkan subsidi listrik lagi," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro seperti dilansir dari laman Setkab, Rabu (30/10/2013).

Namun, sambung Bambang, keempat kelompok ini masih memiliki peluang untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah jika pada tahun depan ada kenaikan harga energi primer seperti batu bara, gas dan lainnya yang membuat biaya PLN meningkat.

Selain empat kelompot tersebut, lanjut Wakil Menteri Keuangan, pemerintah juga akan menghapus subsidi listrik kepada 60 perusahan yang tergolong kelompok industri besar yakni B4. Tahun depan 60 perusahan tersebut sudah tidak bisa menikmati subsidi listrik dari pemerintah lagi.

"Selama ini ada 60 perusahaan besar yang menikmati subsidi listrik, namun tahun depan mereka tidak dapat subsidi lagi karena sudah dihapus oleh pemerintah," tegas Bambang

Sumber

Subsidi Listrik di 60 Perusahaan "Raksasa" Bakal Dicabut!

http://us.images.detik.com/content/2013/10/30/1016/properti2.jpg

Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan baru soal kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan menaikkan batas minimum uang muka (DP/down payment). Aturan ini didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan tidak keberatan untuk mengurangi penyaluran KPR, demi menahan laju peningkatan harga properti dalam negeri yang cuku tajam.

"Ketentuan itu untuk mengurangi KPR dan peningkatan harga di properti. Itu untuk kepentingan nasional," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (30/10/2013)

Tujuan dari aturan BI, menurut Jahja sangat tepat, dalam meningkatkan kehati-hatian penyaluran KPR. Dengan pertumbuhan KPR secara nasional yang masih meningkat di kuartal III, harus ada penyesuaian.

"Kita harus sesuaikan kondisi produk dengan kepentingan nasional. Substansinya secara umum perbankan mengurangi KPR," sebutnya.

Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BCA tumbuh 30% menjadi Rp 52,5 triliun pada kuartal III-2013. Tahun depan diperkirakan pertumbuhan KPR akan melambat.

"KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) itu kuartal terakhir dan tahun depan diprediksi akan melemah," ujar Jahja.

Sementara untuk aturan KPR dari BI yang keluar 30 September 2013 lalu adalah, KPR untuk rumah pertama bertipe di atas 70 adalah 70%. Kemudian rumah kedua 60% dan rumah ketiga dan seterusnya 50%. Sementara pembiayaan perumahan Syariah untuk rumah pertama bertipe di atas 70 berlaku fasilitas pembiayaan 70% untuk rumah pertama, rumah kedua 60%, dan rumah ketiga serta seterusnya 50%.

sumber

KPR dilakukan harus dengan berbagai aturan salah satunya dengan super route

Bos BCA Dukung BI Perketat Uang Muka KPR

Tarif listrik sudah naik. Biaya operasional bisnis Anda pun bisa ikut bengkak. Bagaimana ya caranya supaya menekan penggunaan listrik supaya berhemat dan bisnis bisa tetap lancar?

Menghemat energi listrik di kantor atau area bisnis Anda tentunya banyak manfaat. Penghematan bisa dilakukan dengan keperluan staf kantor, upgrade peralatan yang lebih hemat energi serta merenovasi gedung menjadi lebih efisien, ini 4 hal yang harus dilakukan seperti disarankan Green Building Council Indonesia seperti dikutip detikFinance, Selasa (29/10/2013).


1. Kurangi Tingkat Suhu Pendingin Udara (AC)

http://us.images.detik.com/content/2013/10/29/1034/133448_ac.jpg
Penggunaan pendingin udara di setiap kantor saat ini bisa dibilang penting. Namun dari total biaya listrik kantor atau rumah per bulannya 60% berasal dari biaya pemakaian pendingin udara.

Cara menghematnya, yakni tetapkan pendingin udara pada suhu ideal ruangan. Suhu yang ideal berada di suhu 24 derajat celcius sampai 26 derajat celcius.

Menurut Green Building Council Indonesia, menurutkan 1 derajat celcius pendingin udara dapat menghemat 6% biaya listrik. Agar lebih hemat lagi, bersihkan pendingin udara secara rutin.

Namun tips ini bukan hanya berlaku untuk seorang bos atau pemilik kantor, namun juga perlu dilakukan seorang pekerja, mengapa? asal tahun saja 33% emisi CO2 yang merusak bumi kita dihasilkan dari gedung-gedung perkantoran di seluruh dunia.

2. Irit Pencahayaan (Lampu)

http://us.images.detik.com/content/2013/10/29/1034/133622_lampusehen.jpg
Dari seluruh biaya listrik di kantor atau rumah 22% nya berasal dari pemakaian lampu.

Agar kantor atau rumah lebih hemat tagihan listriknya, matikan lampu jika tidak digunakan atau tidak ada orang di dalam ruangan. Rutin bersihkan lampu akan tidak terhalang debu dan selalu gunakan lampu yang memiliki teknologi hemat energi, jika perlu yang memiiliki sensor gerak.

3. Hemat Penggunaan Komputer

http://us.images.detik.com/content/2013/10/29/1034/133919_laptop.jpg
Beban biaya listrik yang dikeluarkan per bulannya 12% berasal dari penggunaan peralatan kantor seperti komputer. Agar lebih hemat listrik, aktifkan pengaturan hemat energi pada perangkat komputer di kantor.

Selalu mematikan komputer bila ditinggalkan atau selesai digunakan. Jika ada gunakan smart power strip, akan lebih membantu menghemat penggunaan listrik.


4. Hemat penggunaan lift & Escalator

http://us.images.detik.com/content/2013/10/29/1034/133943_lift.jpg
Beban biaya listrik di kantor tiap bulannya sebanyak 6% berasal dari penggunaan lift dan escalator. Agar lebih hemat biaya tagihan listrik, aktifkan penjadwalan on dan off lift dan escalator.

Lift dan escalator dipasang sensor agar mati jika tidak ada yang menggunakan serta rutin memelihara kondisi lift dan escalator.

sumber

Tips ini mungkin berguna bagi anda yang sdang merintis usaha agar lebih baik

 

Hemat Listrik Supaya Bisnis Anda Sukses

http://us.images.detik.com/content/2013/10/30/4/halal1.jpg



Berapa biaya yang harus dikeluarkan dunia usaha untuk mendapatkan sebuah sertifikat produk halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)?

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah sertifikat produk halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mahal.

"Biayanya Rp 0 hingga Rp 5 juta/kelompok produk. Pembiayaan dinilai berdasarkan tingkat kesulitan produksi dan besar kecilnya perusahaan," ungkap Lukman kepada media di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Pengusaha juga berkesempatan tidak mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis untuk mendapatkan sertifikat produk halal MUI. Asalkan mendapatkan subsidi dari kementerian tertentu.

"Rp 0 kalau disubsidi dari APBN, tetapi ini jumlahnya terbatas," imbuhnya.

Menurutnya tren dunia usaha untuk mendapatkan sertifikat halal MUI meningkat setiap tahunnya. Selama 2 tahun terakhir, terjadi peningkatan hingga 125%.

"Kesadaran para pengusaha meningkat. Dua tahun terakhir ini 125% peningkatannya," cetusnya.

Sebagai catatan, tahun 2011 jumlah sertifikat halal yang diterbitkan MUI sebanyak 650 lembar dengan jumlah produk 26.413 dari 623 perusahaan.

Lalu pada tahun 2012 mencapai 653 sertifikat halal yang dikeluarkan atas 19.830 produk dari 626 perusahaan. Sedangkan di tahun 2013 jumlah sertifikat yang dikeluarkan sebanyak 1.072 lembar untuk 24.380 produk dari 557 perusahaan.

sumber

kesadaran penguhasa mulai meningkat hal ini mungkin disadari oleh mereka mengingat indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim yang banyak agar tidak menimbulkan keraguan.

Biaya Sertifikat Produk Halal MUI dari Gratis Hingga Rp 5 Juta

http://us.images.detik.com/content/2013/10/30/4/191219_demosenayan.jpg

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan adanya undang-undang (UU) khusus yang mengatur soal pengupahan. Hal ini untuk mengatasi masalah perdebatan soal upah minimum provinsi (UMP) antara buruh dan pengusaha yang terus terulang setiap tahun.

"Diperlukan undang-undang pengupahan sehingga setiap tahun tidak seperti ini terus," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2013).

Ia mengatakan dalam UU tersebut bisa mengatur tentang sistem pengupahan per sektor atau per wilayah. Selain itu, komponen-komponen yang mempengaruhi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) seharusnya juga bisa diatur dalam undang-undang tersebut.

"Isinya mengatur pengupahan per sektor atau per wilayah dan komponen-komponen yang mempengaruhi KHL bisa benar-benar diatur," terang mantan Walikota Solo ini.

Jokowi mengatakan para buruh yang berdemo menuntut kenaikan angka KHL dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 2,7 juta serta item KHL, sebaiknya berdemo di kantor pemerintah pusat. Menurut Jokowi, upaya demo para buruh di Balaikota Jakarta dinilai salah sasaran.

"Iya dong salah sasaran karena saya nggak bisa, saya pakai pegangan mestinya peraturan menteri tenaga kerja. Kalau pribadi Jokowi beda. Kalau gubernur harus mengikuti aturan," katanya.

Selama ini ketentuan soal upah hanya mengatur soal UMP, yang diatur dalam UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 88, 89 dan 90. Sedangkan terkait peraturan di bawahnya, ada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 226/2000 tentang Upah Minimum dijelaskan bahwa upah minimum dapat ditetapkan di tingkat Provinsi dan Kabupaten.

Sumber

Harus ada ketegasan dari pemerintah agar kedua pihak baik pengusaha/investor maupun pihak buruh sama-sama tidak dirugikan.

Jokowi Usul Ada UU Khusus yang Mengatur Soal Pengupahan




Apalah arti sebuah kemerdekaan, arti sebuah negara, jika tidak memiliki uang sendiri? Uang bukanlah semata sebagai alat pembayaran yang sah, tapi lebih hakiki daripada itu, uang berfungsi sebagai lambang penting merdekanya suatu negara. Emisi Uang Republik Indonesia mulai terbit tanggal 30 Oktober 1946, sehingga pada setiap tanggal 30 Oktober diperingati sebagai Hari Uang Republik Indonesia. Ada nilai-nilai sejarah, perjuangan dan kebangsaan yang terkandung di dalamnya yang bermula dari awal-awal masa kemerdekaan bangsa ini.

Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi moneter Indonesia sangat kacau. Beredarnya mata uang pendudukan Jepang yang diperkirakan berjumlah 4 milyar memicu inflasi hebat pada saat itu. Disamping uang Jepang, di Indonesia saat itu juga masih beredar uang NICA dan uang Javasche Bank. Kedaulatan dan kemandirian sebagai suatu negara belum seutuhnya dimiliki oleh Republik Indonesia meskipun saat itu sudah setahun lebih mendeklarasikan kemerdekaannya. Dari sisi ekonomi, Indonesia masih dijajah dan diatur oleh uang asing.

Para pendiri bangsa saat itu menyadari bahwa untuk mempertahankan kemerdekaan selain kekuatan bersenjata juga dibutuhkan kekuatan dana untuk membiayai perjuangan itu. Pada tanggal 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan RI, Alexander Andries Maramis saat itu, menginstruksikan tim khusus untuk mencari tempat percetakan uang dengan teknologi modern. Tim tersebut kemudian menemukan dan mngajukan percetakan G. Kolff Jakarta dan percetakan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) Malang. Pemerintah RI menyetujui dan uang ORI (Oeang Republik Indonesia) pertama berhasil dicetak.

Meskipun saat itu Indonesia telah mencetak ORI namun peredaran ORI masih terbatas karena Pemerintah RI saat itu masih kekurangan dana untuk mengedarkan ORI tersebut, sehingga sampai Oktober 1946, uang Jepang, uang NICA dan uang Javasche Bank masih berlaku di Indonesia. Butuh perjuangan berliku sebelum ORI dapat diedarkan ke seluruh penduduk Indonesia dan diakui hanya sebagai satu-satunya mata uang yang berlaku di Indonesia.

Perjuangan para Pendiri Bangsa khususnya para pegawai Keuangan saat itu akhirnya mulai membuahkan hasil. Pada tanggal 29 Oktober 1946 malam, Waki Presiden Mohammad Hatta mengumumkan melalui RRI-Yogya bahwa esok harinya akan diterbitkan dan diedarkannya emisi pertama Uang Republik Indonesia.

Kutipan kata-kata permulaan pidato panjang Bung Hatta pada malam itu adalah sebagai berikut: "Besok tanggal 30 Oktober 1946 adalah suatu hari yang mengandung sejarah bagi tanah air kita. Rakyat kita menghadapi penghidupan baru. Besok mulai beredar Uang Republik Indonesia sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. Mulai pukul 12 tengah malam nanti uang Jepang yang selama ini beredar sebagai uang yang sah, tidak laku lagi. Beserta dengan uang Jepang itu ikut pula tidak laku uang Javacsche Bank. Dengan ini tutuplah suatu masa dalam sejarah keuangan republik Indonesia. Masa yang penuh dengan penderitaan dan kesukaran bagi rakyat kita. Uang sendiri itu adalah tanda kemerdekaan negara."

Perjuangan para Pendiri Bangsa itu tiada artinya jika generasi sekarang tidak peduli dengan kemandirian ekonomi bangsa. Semakin mandiri sebuah bangsa maka semakin kuat nilai mata uangnya. Dan salah satu tanda kemandirian ekonomi bangsa adalah jika mayoritas rakyat bangsa itu taat bayar pajak. Mata Uang dan Pajak bukan sebatas alat ekonomi namun juga sebagai alat pemersatu bangsa. Mari satukan hati, mencintai uang Rupiah, membangun negeri dengan pajak!

Sumber

Para generasi muda harus lebih kreatif dalam mengembangkan bisnis dan usahanya agar bisa lebih mandiri dan memperoleh penghasilan atau uang tambahan tanpa harus membebani orang tua.

Uang, Pajak dan Kemandirian Bangsa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berfoto bersama Perdana Menteri Australia Julia Gillard di Darwin, Australia, 3 Juli. Kerja sama antar kedua negara bisa melebar ke berbagai sektor, termasuk asuransi.

Pasar asuransi Indonesia tampaknya akan berperan penting dalam rencana ekspansi Insurance Australia Group (IAG), salah satu perusahaan asuransi besar dari Australia.
Nigel Pittaway, analis dari Citi di Australia, menjelaskan bahwa “Persyaratan modal untuk perusahaan asuransi di Indonesia naik tajam pada 2012, dan akan kembali meningkat pada 2014. Ini bisa menjadi katalis bagi IAG untuk menanamkan investasi yang telah ditargetkan, karena regulasi itu kemungkinan besar akan memacu konsolidasi pasar lebih jauh.”
Pialang tersebut memperhitungkan bahwa nilai beberapa akuisisi yang dilakukan IAG baru-baru ini tampaknya terlalu tinggi. Beberapa perusahaan asuransi Asia yang belum lama ini diambil alih IAG di antaranya AAA Assurance dari Vietnam, Kurnia Insurans dari Malaysia, serta Bohai Property Insurance dari Cina. Tapi Pittaway tetap memakai harga-harga akuisisi itu sebagai acuan bagi kemungkinan investasi di Indonesia.
“Dengan basis modal yang relatif kecil di Indonesia, IAG seharusnya mampu menguasai kepemilikan di salah satu dari lima besar asuransi Indonesia, dengan nilai di bawah A$100 juta (Rp 962 miliar) yang mereka bayarkan untuk Bohai. Atau IAG bisa mendapatkan pemain asuransi papan tengah dengan harga sekitar A$20 juta (Rp 192 miliar) yang dikeluarkan untuk AAA Assurance,” jelas Pittaway.
Citi mencatat bahwa pasar asuransi umum Indonesia sangat terfragmentasi. Sinar Mas, pemain terbesar, hanya mendapat pangsa pasar 5,3%. Berikutnya adalah perusahaan seperti Jasindo, Astra Buana, Tugu Pratama Indonesia, dan Asuransi Central Asia.
Pittaway menyarankan IAG dapat mengikuti jejak perusahaan-perusahaan Australia seperti AXA Asia Pacific atau Commonwealth Bank of Australia dengan menciptakan pertumbuhan organik bersama mitra distribusi lokal.
Bagaimanapun, Citi menilai target IAG mendapat 10% gross written premium dari Asia pada 2016 akan sulit dicapai. “Target itu mungkin memperhitungkan potensi peningkatan kepemilikan joint venture State Bank of India dari 26% nenjadi 49%, yang tampaknya tak akan terwujud dalam jangka pendek,” ujar Pittaway.

Sumber

Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial dalam perdagangan dunia dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia dan indonesia merupakan negara berkembang sehingga perekonomian dapat dinilai stabil dan cenderung meningkat. Hal ini terbukti dengan munculnya investor asing yang makin banyak yang bermunculan di indonesia.

Indonesia Potensial Bagi Asuransi Australia

Tuesday 29 October 2013

Nama : Januar Herdyanto
NPM : 23211789

1. Jelaskan dengan contoh "Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar"!

Bahasa Indonesia yang digunakan secara baik dan benar apabila dalam menggunakan bahasa tersebut telah sesuai dengan EYD dan tanda baca yang benar apabila digunakan untuk menulis. Akan tetapi, sebaliknya bila digunakan dalam berbicara atau membaca lihatlah tanda bacanya dan perhatikan intonasi suara untuk memberikan penegasan dalam mengutarakan suatu hal atau kejadian.

Contoh :
Budi sedang mengkerjakan PR sehingga tak bisa diganggu ===> Salah
Budi sedang mengerjakan PR sehingga tidak bisa diganggu ===> Benar

Ada istilah "Bisa karena biasa" menurut saya itu benar adanya. Jadi, bila anda membiasakan berpola hidup baik yang dimulai dengan cara berbicara anda atau cara menulis sebuah tulisan, tentu anda akan terbiasa dengan hal itu. Jangan malu untuk belajar menjadi yang lebih baik.

2. Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai "Alat Komunikasi"!



Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama . Bahasa mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. (Gorys Keraf, 1997 : 4). 

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Sehingga kita sering mendengarkan istilah “ Bahasa Komunikatif”.
 
Misalnya : Kata Makro hanya dapat dipahami oleh golongan masyarakat tertentu.
                   Besar atau luas mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat.

 
Bahasa juga digunakan untuk mempermudah dalam melakukan pertukaran informasi baik secara verbal dan non-verbal. Selain bahasa yang diungkapkan secara lisan, masih ada bahasa lain yaitu bahasa tubuh. Melalui pergerakan tubuh, seseorang dapat memberikan arahan atau informasi tanpa harus menggunakan bahasa secara lisan.

Tugas Pertama Softskill Bahasa Indonesia 2